PERJALANAN KARIERNYA JAMES MILL
JAMES MILL
Lahir : 6 April 1773 Skotlandia
Mati : 23 Juni 1836 (umur 63)
Kensington , London,
Inggris
Alma mater : Universitas
Edinburg
Pekerjaan penting : Sejarah India
Britania (1817)
Pasangan : Harriet Burrow
Anak-anak : John Stuart Mill
Zaman : Filsafat modern
Filsafat abad ke-19
Wilayah : Filsafat Barat
Filsafat Inggris
Filsafat Skotlandia
Sekolah : Asosiasiisme
Utilitarianisme
Liberalisme
Ekonomi Ricardian
Kepentingan utama : Psikologi
Etika
Ekonomi
James Mill seorang filsuf asal Skotlandia
James Mill (1733-1836) adalah seorang filsuf kelahiran Skotlandia dan juga sosiolog yang terkenal di zamannya. James Mill menerapkan utilitarianisme dari Jeremy Bentham kepada isu-isu sosial seperti sistem pendidikan dan pemerintahan. Ia juga merupakan ayah dari John Stuart Mill.James Mill lahir pada 6 April 1773 dan setelah muda, ia menempuh studi di beberapa tempat. Ia menyelesaikan pendidikannya di Universitas Edinburgh di bidang teologi. Selama hidupnya, ia dikenal oleh para pemikir sezamannya sebagai seorang yang mempertahankan asas utilitarianisme, selain itu ia juga merupakan seorang pemikir yang memiliki ketertarikan yang lebih terhadap pendidikan terutama di bidang psikologi.Sehingga, pada tahun 1819 ia menghasilkan sebuah buku yang berjudul Analysis of the Phenomena of the Human Mind yang memberikan sumbangsih yang sangat penting terhadap perkembangan ilmu psikologi.
Kehidupan dan Karier James Mill
Ia memulai kariernya sebagai pendeta tetapi tidak lama kemudian ia meninggalkan jabatan itu, oleh karena khotbah-khotbahnya tidak dapat dengan mudah dimengerti oleh jemaat.Jalan yang ditempuhnya untuk berhenti dari jabatan pendeta tidak mengurangi semangatnya untuk melanjutkan kariernya, setelah itu ia kemudian pergi ke London untuk menempuh karier dalam bidang politik dan sebagai pegawai pemerintah kolonial Inggris, lalu ia sempat dikirim ke India untuk beberapa tahun dan sekembalinya ia ke London, ia sempat juga duduk sebagai anggota parlemen.Pada tahun 1817, ia menghasilkan sebuah buku yang merupakan laporan atas kunjungannya ke India dengan judul History of British India dan selanjutnya ia mulai banyak menulis di dalam bidang politik. Sekalipun James Mill sesungguhnya bukan tokoh yang sangat luar biasa dalam psikologi, namun pada dirinya terdapat suatu hal yang menarik dan masih sering menjadi bahan pemikiran para ahli psikologi sampai sekarang.Ia mengakhiri kehidupan dan hasil pemikirannya terutama sumbangsihnya terhadap perkembangan psikologi pada 23 Juni 1836.
Mengenai Analysis of the Phenomena of the Human Mind
Pada tahun 1829, James Mill menuliskan karyanya ini. Meskipun karyanya ini bukan dianggap karya utama oleh pemikir cabang ilmu pengetahuan lain di zamannya, karya ini menjadi satu Li buku yang telah memberikan sumbangsih yang sangat penting kepada perkembangan psikologi pada umumnya, dan aliran asosiasionisme di dalam psikologi pada khususnya.Menurut Sarwono, pandangan James Mill sebagaimana tertuang di dalam buku itu, secara hakiki tidak jauh berbeda dengan pandangan John Locke tentang ide. Penginderaan adalah hasil kontak langsung alat indra manusia dengan rangsangan-rangsangan yang datang dari luar dirinya, sedangkan ide adalah semacam salinan dari penginderaan itu yang muncul dalam ingatan seseorang.Mill beranggapan bahwa suatu hal yang sulit untuk memisahkan penginderaan dari ide, karena penginderaanlah yang menimbulkan ide dan ide tak mungkin ada tanpa seseorang mengalami penginderaan terlebih dahulu. Selanjutny James Mill berpendapat bahwa ide-ide dapat dihubungkan satu dengan lainnya, dan mekanisme yang menghubungkan satu ide dengan ide lainnya disebutnya asosiasi. Asosiasi ini penting sekali dalam teori James Mill dan menurut James Mill, asosiasi itu tunduk hanya pada satu hukum, yaitu hukum kontiguitas. Di dalam hal yang tersebutkan itu, ia merumuskan tiga kriteria tentang kuat atau lemahnya asosiasi itu. Ketiga kriteria itu ialah sebagai berikut:
Ketetapan: Asosiasi yang kuat adalah asosiasi yang permanen, artinya selalu ada kapan saja. Asosiasi yang kurang permanen berarti asosiasi tersebut kurang kuat dan mudah hilang setelah beberapa saat.
Kepastian: Suatu asosiasi adalah kuat kalau orang yang berasosiasi itu benar-benar yakin akan kebenaran asosiasinya itu.
Fasi Oleh litas: Suatu asosiasi akan kuat kalau di lingkungan sekitar cukup banyak prasarana atau fasilitas yang memudahkan timbulnya asosiasi, sehingga seseorang tidak usah berpikir keras atau berkhayal untuk dapat melakukan asosiasi.
Oleh Mina Marsela Katumlas
Komentar
Posting Komentar